RiauFest 2019 Kuak Potensi Wisata Kota Tua Kawasan Kampung Bandar
Geliat pariwisata Pekanbaru terus terasa. Hal ini terlihat dari inisiatif dan kesadaran berbagai pihak termasuk pemerintah yang menginginkan kotanya menjadi destinasi wisata yang dapat diandalkan. Maka tidaklah mengherankan, beragam even wisata terus digelar. Begitu juga dengan pembenahan di segala sektor sebagai sarana pendukung terus dilakukan.
Terbaru, gelaran Riau Festival atau disingkat “RiauFest 2019” pada 11 April lalu yang dilaksanakan di kawasan Kampung Bandar Senapelan hingga ke pelabuhan tua Pelindo. Diselenggarakan oleh Pekanbaru Heritage Walk (HPW) sebagai pelaksana, HPW tampaknya sengaja memilih lokasi kawasan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan karena daerah ini memiliki nilai sejarah sebagai cikal bakal Kota Pekanbaru.
Pilihan mereka sangat menarik karena sebagai warga Pekanbaru saya beruntung dapat mengikuti even ini karena dapat menambah pengetahuan mengenai jejak sejarah Kota Pekanbaru di sepanjang tepian Sungai Siak.
Diantaranya adalah, Rumah Tenun. Rumah Tenun dijadikan salah satu dari 6 check point dalam rute konten acara “Jelajah Kampung Bandar”. Rumah ini berdiri megah di tepian Sungai Siak berarsitektur Melayu. Diperkirakan rumah ini telah dibangun sejak tahun 1887.
Pada masa pra kemerdekaan rumah ini pernah dijadikan basis para pejuang, gudang logistik dan dapur umum. Pasca kemerdekaan sekitar tahun 1958, rumah tersebut digunakan sebagai tempat tinggal Tentara Nasional Indonesia Pusat di era penumpasan pemberontakan PRRI di Sumatera Bagian Tengah.
Setelah itu, rumah tersebut ditempati oleh anak dari H Yahya (pemilik) bernama Hj Ramnah Yahya. Tempat ini dijadikan tempat bertenun yang diberi nama rumah tenun.
Melongok lebih ke dalam, saya menemukan spot-spot menarik. Terdapat tapak-tapak rumah panggung tempo dulu yang habis terbakar. Di bekas reruntuhan kebakaran tersebut kita bisa mengabadikan gambar dengan angel foto yang diinginkan. Melihat itu, saya pun menyempatkan diri untuk berswafoto.
Disekitar reruntuhan juga tampak menarik dengan hiasan pajangan beberapa karya seni serta foto sarat nilai sejarah. Rumah warga tempatan juga tampak indah karena telah disulap dengan lukisan warna-warni.
Dan tanpa saya sadari, berdekatan dengan bekas reruntuhan kabakaran, berdiri sebuah masjid. Menariknya jalan utama memasuki kawasan masjid dihiasi lukisan warna-warni disepanjang tembok pembatas masjid dan gedung bekas pelabuhan tua Pelindo Pekanbaru.
Ketika bergeser melewati jalan setapak yang menghubungkan kawasan pelabuhan tua Pelindo, saya terperangah melihat kawasan pelabuhan tua Pelindo yang cukup luas. Tak hanya halaman dan dermaganya yang luas, di tempat itu juga terdapat bangunan tua layaknya sebuah gudang.
Menurut pengamatan saya, dengan halamannya yang luas kawasan ini cocok untuk menggelar beragam event. Mungkin ini menjadi salah satu alasan panitia menggelar konser jazz di tempat ini. Dan tanggung-tanggung, pihak panitia mengundang Freza and Friends, Wan Dance Studio, dan Geliga Jazz featuring Bintang Indrianto, Kadek Rihardika (Fusionstuff), dan Bonita (Bonita & the Hus Band) sebagai bintang utama.
Tentang penulis
Berita Terkait
Whiz Hotel Sudirman Pekanbaru Berbagi Kebahagian dengan Anak Yatim
Rasa suka cita dengan hadirnya Whiz Hotel Sudirman Pekanbaru di Kota Bertuah tak hanya dirasakan oleh manajemen. Kebahagian juga turut dirasakan oleh anak yatim yang berada dekat dengan lingkungan Whiz
Serunya Berpetualang di 8 Destinasi Wisata Jawa Tengah Yang Memikat
Mengunjungi provinsi yang terletak di tengah pulau jawa ini selalu menyenangkan bagi setiap wisatawan. Bagaimana tidak, provinsi ini banyak menyimpan bangunan bersejarah, kaya akan ragam budaya, makanan khas yang nikmat,
4-6 Mei, ASPPI Gelar Riau Travel Mart
Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Riau kembali menggelar Riau Travel Mart (RTM) untuk yang ke empat kalinya pada 4-6 Mei 2017 mendatang di Ballroom Hotel Pangeran Pekanbaru. Demikian diungkapkan